S1 JURUSAN FILSAFAT ISLAM
SKS dan Kompetensi Lulusan
Alihkan ke: Pengantar Filsafat Umum.
Urgensi
Belajar Filsafat Islam di Era Modern
Dalam arus deras modernitas dan globalisasi, umat
Islam menghadapi tantangan kompleks yang tidak hanya bersifat praktis, tetapi
juga epistemologis dan ideologis. Di tengah kecenderungan pragmatisme,
reduksionisme ilmu, dan kebingungan identitas, belajar Filsafat Islam
menjadi suatu keniscayaan. Ia tidak sekadar kajian sejarah pemikiran,
tetapi sebuah jalan untuk menghidupkan kembali kedalaman rasionalitas dalam
Islam, serta membentuk manusia berpikir kritis, mendalam, dan sadar nilai.
Pertama, Filsafat Islam adalah warisan
intelektual Islam yang membuktikan bahwa agama dan akal dapat bersanding
harmonis. Para tokohnya seperti al-Farabi, Ibn Sina, al-Ghazali, hingga
Mulla Sadra, telah mengintegrasikan antara wahyu dan nalar, serta memperkaya
tradisi ilmu pengetahuan dunia dengan pemikiran rasional yang berakar dari teks
suci. Dalam konteks ini, belajar Filsafat Islam berarti memahami bagaimana umat
Islam pernah menjadi pusat peradaban intelektual dunia melalui jalan berpikir
yang kritis dan reflektif.
Kedua, Filsafat Islam menumbuhkan kesadaran
kritis dan kemampuan analitis terhadap realitas. Di tengah budaya instan,
dogmatisme buta, dan dominasi informasi yang dangkal, filsafat melatih
mahasiswa dan pemelajar untuk bersikap skeptis terhadap premis-premis yang
tidak berdasar dan berpikir mendalam terhadap hakikat suatu masalah. Islam
sebagai agama universal mengajarkan penggunaan akal secara aktif; dan filsafat
menjadi wahana utamanya. Dalam hal ini, belajar filsafat bukan tindakan elitis,
melainkan kebutuhan dasar dalam menghindarkan umat dari manipulasi ideologis
dan krisis berpikir.
Ketiga, belajar Filsafat Islam memperkuat
keimanan yang reflektif, bukan sekadar doktrinal. Filsafat membantu
seseorang memahami keyakinannya secara sadar dan rasional, tidak sekadar
warisan turun-temurun. Dalam ajaran Islam sendiri, banyak ayat Al-Qur'an yang
memerintahkan untuk berpikir (tafakkur), merenung
(tadabbur), dan menggunakan akal (ya'qilun). Maka, membudayakan filsafat dalam pendidikan Islam adalah wujud nyata
dari perintah Ilahi untuk menggunakan potensi rasional manusia dalam mendekati
kebenaran.
Keempat, Filsafat Islam menawarkan perspektif
tandingan terhadap dominasi pemikiran Barat sekuler-modern. Dalam lanskap
global yang seringkali bersifat hegemonik secara intelektual, Filsafat Islam
menghadirkan paradigma lain—yakni paradigma yang holistik, transendental, dan
beretika. Ia tidak menafikan akal, tetapi mengarahkannya untuk selaras dengan
dimensi ruhani manusia. Di sinilah filsafat Islam berperan sebagai “perlawanan
epistemik” terhadap arus pemikiran yang mengabaikan nilai-nilai ketuhanan dan
kemanusiaan.
Akhirnya, urgensi belajar Filsafat Islam
terletak pada kemampuannya untuk membentuk manusia paripurna (insan kamil):
yang rasional, spiritual, dan etis. Di era yang sarat fragmentasi nilai dan
kekosongan makna, filsafat Islam menjadi lentera untuk menuntun arah berpikir
umat dan membangun peradaban ilmu yang kokoh. Oleh karena itu, pendidikan Islam
sejati harus memberi ruang besar bagi filsafat, bukan mengucilkannya sebagai
warisan yang usang atau berbahaya. Justru, tanpa filsafat, Islam kehilangan
satu dimensi intelektual yang sangat vital dalam sejarahnya.
KURIKULUM
S1 JURUSAN FILSAFAT ISLAM (8 SEMESTER / 4 TAHUN)
Daftar SKS Kuliah S1 Filsafat Islam
Semester 1
(±18 SKS)
2)
Bahasa Arab I: Ilmu Bahasa Arab
3)
Bahasa Inggris I:
5)
Ulumul
Hadis
6)
Pengantar Studi Islam
7)
Ilmu Mantik I: Logika Islam
8)
Makna Pancasila dalam
Pemikiran Filsafat Islam
Semester 2
(±20 SKS)
1)
Ilmu Mantik II: Pembagian Mantiq Berdasarkan Ilmu Pengetahuan
2)
Bahasa Arab II: Nahwu (Struktur Kalimat dan Akhir Kata)
3)
Bahasa Inggris II:
6)
Tasawuf dan Etika Islam
8)
Pendidikan Agama Islam: Perspektif Filsafat Islam
Semester 3
(±19 SKS)
1)
Filsafat Yunani dan
Helenistik
2)
Filsafat Islam Abad Pertengahan
3)
Ilmu Kalam Klasik
5) Filsafat Ketuhanan: Perspektif Filsafat Islam
6)
Bahasa Arab III:
Sharaf (Perubahan Bentuk Kata)
7)
Studi Al-Qur’an dan
Hermeneutika
Semester 4
(±18 SKS)
1)
Filsafat Kontemporer Barat
3)
Ilmu Kalam Kontemporer
4)
Ilmu Mantik III: Pembagian Mantiq Berdasarkan Objeknya
5)
Bahasa Arab IV: Balaghah (Retorika)
6)
Metodologi Penelitian
Filsafat
7)
Aplikasi Teknologi
Informasi dalam Filsafat
Semester 5
(±18 SKS)
2)
Filsafat Sosial Islam
5)
Studi Kritis terhadap
Sekularisme: Perspektif Filsafat Islam
6)
Islam dan Tantangan Modernitas
7)
Seminar Proposal Penelitian
Semester 6
(±18 SKS)
1)
Kosmologi dalam Filsafat
Islam
2)
Filsafat Eksistensialisme
dan Islam
3)
Filsafat Islam dan Sains
4)
Teori Keadilan dalam
Perspektif Islam
5)
Pengantar Studi Gender dan
Islam
6)
Filsafat dan Lingkungan
(Eco-Theology)
7)
Praktik Kerja Lapangan
(PKL)
Semester 7
(±16 SKS)
1)
Kajian Naskah Klasik
Filsafat Islam
2)
Islam Nusantara dan
Filsafat Lokal
3)
Etika Islam (Akhlak) dan Filsafat Global
4)
Seminar Filsafat Islam: Ontologi Filsafat Islam
6)
Kajian Pemikiran Tokoh
Filsafat Islam
Semester 8
(±13 SKS)
1)
Kuliah Kerja Nyata
2)
Bimbingan Skripsi
3)
Penulisan Skripsi
4)
Ujian Komprehensif
Total SKS:
±148
Catatan:
·
Daftar ini merupakan contoh umum dan dapat berbeda antar
universitas.
·
Beberapa kampus menawarkan mata kuliah pilihan seperti “Filsafat
Timur”, “Feminisme Islam”, “Postmodernisme dalam Islam”, atau
“Islam dan Humanisme”.
·
Kurikulum umumnya disesuaikan dengan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia) dan standar BAN-PT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar