Minggu, 09 Maret 2025

Capaian Pembelajaran Akidah Akhlak

Capaian Pembelajaran Akidah Akhlak


1.           Rasional Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Akidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran sebagai bagian dari kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) pada madrasah. Akidah berkaitan dengan rukun iman sebagai pokok keimanan seseorang yang tersimpan dalam hati dan diwujudkan dengan lisan dan perbuatan. Akidah mendorong seseorang melakukan amal saleh, berakhlak karimah dan taat hukum. Akhlak merupakan buah ilmu dan keimanan. Akhlak menekankan pada bagaimana membersihkan diri (tazkiyatun nufus) dari perilaku tercela (madzmumah) dan menghiasi diri dengan perilaku mulia (mahmudah) melalui latihan kejiwaan (riyadah) dan upaya sungguh-sungguh untuk mengendalikan diri (mujahadah). Sasaran utama pendidikan akhlak adalah hati nurani, karena baik buruknya perilaku tergantung kepada baik dan berfungsinya hati nurani.

Akidah Akhlak memiliki peran yang penting dalam pembentukan kepribadian peserta didik. Oleh karena itu, Akidah Akhlak secara bertahap dan holistik diarahkan untuk menyiapkan peserta didik agar berakidah yang benar dan kokoh, berakhlak mulia untuk menuntun peserta didik menjadi pribadi yang saleh spiritual dan saleh sosial. Selain itu Akidah Akhlak juga diarahkan agar peserta didik memiliki pemahaman dasar-dasar agama Islam untuk mengenal, memahami, menghayati rukun iman, dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, dan pembiasaan.

Keimanan yang benar terhadap agama Islam harus dibarengi dengan sikap menghormati penganut agama lain agar tercipta kerukunan antarumat beragama dan persatuan bangsa. Akidah Akhlak membekali peserta didik agar memiliki cara pandang keberagamaan yang moderat, inklusif, toleran, dan bersikap religius-holistik-integratif yang berorientasi kesejahteraan duniawi sekaligus kebahagiaan ukhrawi dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Akidah Akhlak mengarusutamakan pada pembentukan sikap dan perilaku beragama melalui kontekstualisasi ajaran agama, pembiasaan, pembudayaan, dan keteladanan. Iklim akademis-religius perlu diciptakan sedemikian rupa sehingga madrasah menjadi wahana bagi persemaian paham keagamaan yang moderat, internalisasi akhlak mulia, budaya antikorupsi, model kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara yang baik bagi masyarakat. Untuk itu, pembelajaran Akidah Akhlak memerlukan pendekatan yang beragam, tidak hanya ceramah, namun juga diskusi-interaktif, proses belajar yang berpusat pada peserta didik (student-centered learning) yang bertumpu pada keingintahuan dan penemuan (inquiry and discovery learning), berbasis pada pemecahan masalah (problem based learning), berbasis proyek nyata dalam kehidupan (project based learning), dan kolaboratif (collaborative learning).

Berbagai pendekatan ini memberi ruang bagi tumbuhnya budaya berpikir kritis, kreatif, kecakapan berkomunikasi, dan berkolaborasi sehingga melahirkan pemahaman yang benar, komprehensif, moderat (wasathiyah) agar terhindar dari pemahaman yang menyimpang dan liberal. Untuk mencapai itu, materi Akidah Akhlak disajikan dalam empat elemen keilmuan yaitu akidah, akhlak, adab, dan kisah keteladanan. Akidah Akhlak diharapkan memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan akidahnya dalam bentuk pembiasaan melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak terpuji ini sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan oleh peserta didik dalam kehidupan individu, bermasyarakat, dan berbangsa, terutama dalam rangka mengantisipasi dampak negatif dari era globalisasi dan krisis multidimensional. Pembelajaran Akidah Akhlak memiliki kontribusi penting dalam menguatkan terbentuknya profil pelajar Pancasila sebagai pembelajar sepanjang hayat (minal mahdi ilal lahdi) yang beriman dan bertakwa, serta berakhlak mulia. Selain itu, pembelajaran Akidah Akhlak memiliki peran yang penting dalam mewujudkan peserta didik sebagai bagian dari penduduk dunia dengan berkepribadian yang kuat dan memiliki kompetensi global, mandiri, kreatif, kritis, dan bergotong royong.


2.           Tujuan Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Pada praktiknya, pembelajaran Akidah Akhlak ditujukan untuk:

1)                  Memberikan bimbingan kepada peserta didik agar kokoh dalam akidah yang berpijak pada paham Ahlus Sunnah wal Jama’ah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik dalam akidah Islam;

2)                  Mengkonstruksi kemampuan nalar kritis peserta didik dalam menganalisis perbedaan pendapat dan mengekspresikan akidah Islam dengan benar, sesuai dengan kemajemukan bangsa Indonesia melalui sikap wasathiyah meliputi tawasuth, i’tidal, tasamuh, dan tawazun;

3)                  Membentuk peserta didik agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia, menghiasi diri dengan perilaku terpuji (mahmudah), dan menghindarkan diri dari perilaku tercela (madzmumah) dalam kehidupan sehari-hari dengan latihan kejiwaan melalui mujahadah dan riyadah;

4)                  Membentuk peserta didik yang menjunjung tinggi nilai persatuan sehingga dapat menguatkan persaudaraan seagama (ukhuwah Islamiyyah), persaudaraan sebangsa dan senegara (ukhuwah wathaniyah), dan juga persaudaraan kemanusiaan (ukhuwah basyariyah).


3.           Karakteristik Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Kurikulum mata pelajaran Akidah Akhlak dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:

1)                  Pembelajaran Akidah Akhlak memiliki dua bagian: akidah terkait dengan penanaman keimanan dan tauhid dan akhlak terkait dengan penanaman karakter melalui pembersihan hati dari penyakit dan kotoran hati lalu menghiasinya dengan akhlak mulia.

2)                  Pembelajaran Akidah secara khusus diarahkan untuk memperkokoh akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, dan keimanan peserta didik, sebagai dasar, landasan, dan motivasi beraktivitas sehari-hari sehingga semua perilaku dan aktivitasnya bernilai ibadah dan berdimensi ukhrawi.

3)                  Pembelajaran Akidah Akhlak diarahkan pada bagaimana menjadikan hati nurani peserta didik berfungsi dengan baik, memiliki keyakinan iman yang kuat untuk menghalau pengaruh buruk dari luar, dan berkarakter kuat sehingga memungkinkan tumbuh kembangnya kesalehan individu dan sosial.

4)                  Belajar Akidah Akhlak adalah bagaimana memahami hakikat ajaran petunjuk syariat dalam mensucikan diri, menerapkannya secara sungguh-sungguh (mujahadah), dan melatih kejiwaan (riyadah) melalui keteladanan guru dan kisah-kisah orang saleh.

5)                  Mengembangkan kurikulum Akidah Akhlak bukan sekedar apa yang harus dipelajari peserta didik, namun juga mengarusutamakan kepada pendampingan peserta didik dalam menumbuhkan kemampuan pengendalian diri, penguasaan kelola hawa nafsu oleh kecerdasan logika di bawah kontrol kejernihan hati, dalam merespon semua situasi yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

6)                  Penanaman nilai-nilai akhlak kepada peserta didik sebisa mungkin tidak dilakukan dengan paksaan yang mekanistik, namun dengan penghayatan dan penyadaran bagaimana nilai nilai positif dari ajaran akhlak terinternalisasi dalam diri, menjadi warna dan inspirasi dalam berpikir, bersikap, dan bertindak oleh warga madrasah dalam praksis pendidikan dan kehidupan sehari-hari.

7)                  Pembelajaran Akidah Akhlak merupakan proses pendidikan yang menjadikan hati dan kejiwaan peserta didik sebagai fokus utama. Oleh karena itu, pengkondisian suasana kebatinan proses pembelajaran yang harmonis dengan pendekatan kasih sayang yang jauh dari amarah dan kekerasan harus diutamakan. Kenakalan peserta didik dipandang dengan pandangan kasih sayang (ain al-rahmah).

8)                  Hubungan guru dengan peserta didik dibangun dengan ikatan cinta karena Allah Swt. (mahabbah fillah), bukan hubungan transaksional-materealistis, sehingga memungkinkan tumbuh kembangnya perilaku berakhlak mulia dalam iklim akademik.

9)                  Mengembangkan pencapaian kompetensi peserta didik tidak hanya pada pemahaman keagamaan saja, namun diperluas sampai mampu menerapkan dalam kehidupan bersama di masyarakat secara istikamah hingga menjadi teladan yang baik bagi orang lain melalui proses keteladanan guru, pembudayaan, dan pemberdayaan lingkungan madrasah.

10)              Menempatkan madrasah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar peserta didik dengan memberi waktu yang cukup untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan mengoptimalkan peran caturpusat pendidikan (madrasah, keluarga, masyarakat, dan tempat ibadah).


4.           Elemen-elemen Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Mata pelajaran Akidah Akhlak mencakup elemen keilmuan yang meliputi akidah, akhlak, adab, dan kisah keteladanan. Elemen-elemen mata pelajaran Akidah Akhlak:

4.1.       Eleman Akidah

Deskripsi: Akidah berkaitan dengan prinsip kepercayaan yang memperkokoh keimanan peserta didik dengan melakukan kajian mendalam agar memperoleh pemahaman yang baik, benar, dan komprehensif. Akidah inilah yang kemudian menjadi landasan dan motivasi melakukan amal saleh dalam beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang akan bernilai ibadah dan berdimensi ukhrawi.

4.2.       Eleman Akhlak

Deskripsi: Akhlak merupakan buah ilmu dan keimanan (akidah). Akhlak akan menjadi mahkota yang mewarnai keseluruhan elemen dalam akidah akhlak. Ilmu Akhlak mengantarkan peserta didik dalam memahami akhlak mulia (mahmudah) dan tercela (madzmumah), agar bisa menjauhkan diri dari perilaku tercela dan membiasakan diri dengan perilaku mulia dalam kehidupan sehari-hari baik dalam konteks pribadi maupun sosial yang dilandasi atas kecintaan kepada Allah Swt. (mahabbah fillah).

4.3.       Eleman Adab

Deskripsi: Adab sebagai wujud implementasi akhlak secara operasional berupa tata krama dan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari baik secara individu maupun sosial yang mencerminkan nilai-nilai Islam.

4.4.       Eleman Kisah Keteladanan

Deskripsi: Kisah keteladanan menguraikan kehidupan nabi, rasul, sahabat nabi, dan orang-orang saleh sebagai teladan dan pelajaran (ibrah) bagi peserta didik. Pembelajaran kisah keteladanan menekankan pada kemampuan menganalisis dan mengambil hikmah dari kehidupan masa lalu yang menginspirasi peserta didik untuk menyikapi dan menyelesaikan fenomena dan permasalahan kehidupan masa kini dan yang akan datang.


5.           Capaian Mata Pelajaran Akidah Akhlak

5.1.        Fase A (Kelas I dan II Madrasah Ibtidaiyah)

 

5.2.        Fase B (Kelas III dan IV Madrasah Ibtidaiyah)

 

5.3.        Fase C (Kelas V dan VI Madrasah Ibtidaiyah)

 

5.4.        Fase D (Kelas VII, VIII, dan IX Madrasah Tsanawiyah)

 

5.5.        Fase E (Kelas X Madrasah Aliyah/ Madrasah Aliyah Kejuruan)

Pada akhir fase E, pada elemen akidah, peserta didik mampu memiliki wawasan yang baik, benar, dan komprehensif melalui pemahaman sifat wajib, mustahil bagi Allah Swt. dan sifat-sifat jaiz Allah Swt., dan al-Asma' al-Husna sebagai landasan berperilaku. Pada elemen akhlak, peserta didik memahami akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela melalui mujahadah, riyadah, dan tazkiyatun nufus, sehingga memiliki kesalehan individual dan sosial. Pada elemen adab peserta didik mampu memahami adab kepada orang tua dan guru berdasarkan dalil dan pendapat ulama. Pada elemen kisah keteladanan, peserta didik mampu memahami dan mengambil ibrah dari kisah nabi dan orang yang shaleh dalam kehidupan sehari-hari.

5.5.1.    Eleman Akidah

Capaian Pembelajaran: Memahami sifat wajib bagi Allah (nafsiyah, salbiyah, ma'ani, dan ma'nawiyah), sifat mustahil bagi Allah Swt., sifat jaiz bagi Allah Swt., dan al-Asma' al-Husna (al-Karim, al-Hakam al-Haq, al- Matiin, al-Jaami', al-Hafiz, ar-Rafi', al-Wahhab, ar-Rakib, al-Mubdi', al-Hayyu, al-Qoyyum al-Mutakabbir, dan al-Mujib).

5.5.2.    Eleman Akhlak

Capaian Pembelajaran: Memahami akhlak terpuji (hikmah, iffah, syaja’ah, dan ‘adalah) dan cara menghindari akhlak tercela (hubbu al-dunya, hasad, ujub, sombong beserta sifat-sifat turunannya, syahwat, licik, tamak, dzalim, dan diskriminatif).

5.5.3.    Eleman Adab

Capaian Pembelajaran: Memahami dalil dan hikmah berbakti kepada orang tua dan guru.

5.5.4.    Eleman Kisah Keteladanan

Capaian Pembelajaran: Memahami keteladanan kisah Nabi Luth a.s. dan Ashabul Kahfi, dalam kesabaran, ketangguhan, dan keberanian dalam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.

5.6.        Fase F (Kelas XI dan XII Madrasah Aliyah/ Madrasah Aliyah Kejuruan)

Pada akhir fase F, pada elemen akidah, peserta didik mampu memahami sejarah, tokoh utama, dan ajaran pokok aliran Ilmu Kalam, al-Asma’ al-Husna, fakta kematian dan alam barzakh yang perlu disiapkan agar husnul khatimah. Pada elemen akhlak, peserta didik mampu memahami akhlak terpuji (mahmudah) dan akhlak tercela (madzmumah) agar bisa menjauhkan diri dari perilaku tercela dan membiasakan diri dengan perilaku mulia dalam kehidupan sehari-hari sehingga terbentuk keshalehan individu dan sosial. Pada elemen adab, peserta didik mampu memahami adab berhias, dalam perjalanan, bertamu, dan menemui tamu, serta adab bergaul dengan teman sebaya, yang lebih tua, yang lebih muda, dan lawan jenis dalam kehidupan sehari-hari yang mencerminkan nilai-nilai Islam. Pada elemen kisah keteladanan, peserta didik mampu memahami kisah para shahabat Nabi Saw., kesufian empat Imam mazhab fikih, dan ulama Nusantara, dan mengambil ibrah dalam kehidupan sehari-hari.

5.6.1.    Eleman Akidah Kidah

Capaian Pembelajaran: Memahami sejarah ilmu kalam, tokoh utama dan ajaran pokok aliran-aliran Ilmu Kalam (Khawarij, Syiah, Murji'ah, Jabariyah, Qodariyah, Mu'tazilah, Ahl as-Sunnah wa al-Jama’ah (Asy'ariyah dan Maturidiyah), al-Asma’ al-Husna (al-‘Afuww, ar-Razzaq, ad-Dhaar, an-Nafi’, al-Hasib, al-Hadi, dan al-Khalik), dan dalil serta fakta terkait kematian, husnul khatimah, dan su'ul khatimah.

5.6.2.    Eleman Akhlak

Capaian Pembelajaran: Memahami tingkatan spiritual (syariat, tarikat, hakikat, dan ma’rifat), inti ajaran tasawuf menurut tokoh (Imam Junaid al-Baghdadi, Rabiah al-Adawiyah, al-Ghazali, Syekh Abdul Qadir al-Jailani), sikap musawah (persamaan derajat), tawasuth (moderat), ukhuwah (persaudaraan), kolaboratif, fastabiq al-khairat, optimis, dinamis, etika dalam berorganisasi maupun bekerja, dan cara menghindari akhlak tercela (membunuh, liwath, LGBT, meminum khamr, judi, mencuri, durhaka kepada orang tua, meninggalkan salat, memakan harta anak yatim, korupsi, israf, tabzir, bakhil, keras hati, fitnah, berita bohong (hoaks), namimah, tajassus, dan ghibah).

5.6.3.    Eleman Adab

Capaian Pembelajaran: Memahami adab berhias, dalam perjalanan, bertamu, dan menemui tamu, serta adab bergaul dengan teman sebaya, yang lebih tua, yang lebih muda, dan lawan jenis.

5.6.4.    Eleman Kisah Keteladanan

Capaian Pembelajaran: Memahami keteladanan kisah para shahabat (Fatimah az-Zahra r.a., Uways al-Qarni, Abdurrahman bin Auf, Abu Dzar al-Gifari r.a.), kesufian empat Imam mazhab (Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Asy-Syafi'i, Imam Ahmad bin Hambal), dan ulama Nusantara (Kyai Khalil al-Bangkalani, Kyai Hasyim Asy'ari, dan Kyai Ahmad Dahlan).

6.           Bahan Ajar Akidah Akhlak

6.1.       Akidah Akhlak Kelas 10 Madrasah Aliyah

Semester 1

·                     Bab 1: Ayo Menghindari Sifat Tercela (Hubbuddunya, Hasad, Ujub, Sombong, Riya' dan sifat-sifat turunannya)

·                     Bab 2: Ayo Mengenal Sifat-Sifat Allah - Sifat Wajib Allah (Nafsiyah, Salbiyah, Ma'ani, dan Ma'nawiyah) dan sifat jaiz Allah Swt

·                     Bab 3: Ayo Bertaubat

·                     Bab 4: Hidup Mulia dengan Menghormati Orang Tua dan Guru

·                     Bab 5: Kisah Teladan Nabi Luth

Semester 2

·                     Bab 6: Memahami al-Asma’ al-Husna  (al-Kariim, al-Mu'min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami, al-Hafiidz, al-Rofii, al Wahhaab, al-Rakiib, al-Mubdi, al-Muhyi, al-Hayyu, al-Qoyyuum, al Aakhir, al-Mujiib, dan al-Awwal)

·                     Bab 7: Memahami Islam Washatiyah (Moderat) sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin

·                     Bab 8: Memahami Nafsu Syahwat dan Gadhlab serta Cara Menundukkannya

·                     Bab 9: Memahami Sifat-sifat Utama Hikmah, Iffah, Syaja’ah, ‘Adalah

·                     Bab 10: Mendalami Perilaku Tercela (Licik, Tamak, Zalim, Diskriminasi)

·                     Bab 11: Mendalami Adab dan Hikmah Menjenguk Orang Sakit

6.2.       Akidah Akhlak Kelas 11 Madrasah Aliyah

Semester 3

·                     Bab 1: Munculnya Aliran Kalam dalam Peristiwa Tahkim

·                     Bab 2: Aliran-Aliran Ilmu Kalam

·                     Bab 3: Menghindari Dosa Besar (Membunuh, liwath, LGBT, meminum khomar, judi, mencuri, durhaka kepada orang tua, meninggalkan sholat, memakan harta anak yatim, dan korupsi)

·                     Bab 4: Adab Berpakaian, Berhias, Perjalanan, Bertamu dan Menerima Tamu

·                     Bab 5: Kisah Teladan (Sifat-sifat Utama Putri Rasulullah, Fatimatuzzahra ra., dan Uways al-Qarni)

Semester 4

·                     Bab 6: Akhlak Pergaulan Remaja (jujur, amanah, tawadhu’, menjaga lisan, peduli terhadap sesama, serta menjauhi pergaulan yang merusak)

·                     Bab 7: Menghindari Akhlak Tercela (Israf, Tabzir, dan Bakhil)

·                     Bab 8: Kematian dan Kehidupan di Alam Barzah

·                     Bab 9: Syari’at, Ṭarekat, Hakikat, Ma’rifat dalam Ajaran Islam

·                     Bab 10: Tokoh dan Ajaran Tasawuf Sufi Besar (Imam Junaid al-Baghdadi, Rabiah al-Adawiyah, al-Ghazali, Syekh Abdul Qadir al-Jailani)

·                     Bab 11: Kisah Teladan Abdurrahman bin Auf dan Abu Dzar al-Gifari r.a

6.3.       Akidah Akhlak Kelas 12 Madrasah Aliyah

Semester 5

·                     Bab 1: Cerminan Dan Nilai Mulia Al-Asmā` Al-Ḥusna (al-Asma' al-Husna; al-Afuww, al-Rozaaq, al-Malik, al-Hasiib, al-Hadi, al-Khalik dan al-Hakim)

·                     Bab 2: Kunci Kerukunan - sikap tasamuh (toleransi), musawah (persaamaan) derajat, tawasuth (moderat), dan ukhuwwah (persaudaraan)

·                     Bab 3: Ragam Penyakit Hati - Nifaq, Keras Hati, dan Ghadab (Pemarah)

·                     Bab 4: Etika Bergaul Dalam Islam

·                     Bab 5: Suri Teladan Empat Imam Maẓhab Fikih (Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Asy-Syafe’i dan Imam Ahmad bin Hanbal)

Semester 6

·                     Bab 6: Ragam Sikap Terpuji (bekerja keras, kolaboratif, fastabiqul khairat, optimis, dinamis, kreatif, dan inovatif)

·                     Bab 7: Ragam Sikap Tercela - Fitnah, Berita Bohong (Hoaks), Namimah, Tajassus dan Ghibah

·                     Bab 8: Etika dalam Organisasi dan Profesi

·                     Bab 9: Suri Teladan Tokoh Islam di Indonesia (Keteladanan Sifat-sifat Positif Kyai Kholil al-Bangkalani, Kyai Hasyim Asy'ari, dan Kyai Ahmad Dahlan)


Referensi

Keputusan Dirjen Pendis Nomor 3302 Tahun 2024 tentang Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Kurikulum Merdeka pada Madrasah


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar