Capaian Pembelajaran SKI
1. Rasional Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam (SKI)
Sejarah Kebudayaan
Islam (SKI) merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia dalam
membangun peradaban dari masa ke masa. Pembelajaran SKI menekankan pada kemampuan
mengambil ibrah/hikmah dari sejarah masa lalu untuk menyikapi dan menghadapi
permasalahan masa sekarang serta masa depan. Keteladanan yang baik masa lalu
menjadi inspirasi generasi penerus bangsa untuk menyikapi dan menyelesaikan
fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, IPTEK, seni, dan lain-lain dalam rangka
membangun peradaban di zamannya.
Belajar Sejarah
Kebudayaan Islam tidak hanya sekedar mempelajari pengetahuan, fakta, dan
kronologi, tetapi juga mencakup aspek akidah, akhlak-etik, politik, dan
sosial-keagamaan. Dari aspek akidah atau spiritual, SKI berperan dalam menjaga
dan menguatkan keimanan peserta didik, yang berimplikasi bertambahnya keimanan
mereka kepada Allah Swt. dan rasul-Nya serta meyakini keagungan Islam.
Semua materi dalam SKI
dapat dikaitkan dengan dimensi religius, seperti substansi dan strategi dakwah
Rasulullah Saw. periode Mekah, peristiwa hijrah yang dilakukan Rasulullah
Saw." bahkan pada materi tentang kebudayaan masyarakat Mekah sebelum Islam.
Sehingga guru dituntut mampu merefleksikan aspek religius untuk menanamkan
akidah pada siswa.
Selain itu materi SKI
mengandung dimensi akhlak-etik. Sejarah sangat tepat bagi pembentukan karakter
peserta didik melalui telaah suri tauladan, cinta dan berjuang untuk tanah air,
berdedikasi tinggi dalam pengabdian, tanggung jawab sosial yang besar sehingga
dapat membentuk peserta didik berkarakter kuat, memiliki kemandirian, serta
kepedulian terhadap lingkungannya. Sekaligus sebagai generasi bangsa yang akan
memiliki sikap dan perilaku kuat dalam membela Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Oleh karena itu,
pembelajaran SKI membutuhkan sosok guru yang mampu mendesain proses
pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Salah satunya adalah dengan merespon tantangan era digital,
yaitu berperan mengembangkan talenta digital peserta didik melalui pembelajaran SKI yang
lebih menarik, menyenangkan, dan penuh tantangan untuk mendorong prestasi
akademik yang gemilang (science for science). Guru juga harus
menerapkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam pembelajaran untuk
mewujudkan perdamaian dan kedamaian umat manusia (science for peace of society).
2. Tujuan Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
1)
Membangun kesadaran
peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai, dan
norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah Saw. dalam rangka mengembangkan
kebudayaan dan peradaban Islam.
2)
Membangun kesadaran
peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses
dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.
3)
Melatih daya kritis
peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada
pendekatan ilmiah.
4)
Menumbuhkan apresiasi
dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti
peradaban umat Islam di masa lampau.
5)
Mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa
bersejarah dalam Islam, meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya
dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, IPTEK, seni, dan lain-lain
untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
3. Karakteristik Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Kurikulum SKI
dirancang dengan karakteristik sebagai
berikut:
1)
Pembelajaran SKI diarahkan
untuk menjadikan peristiwa dan tokoh di masa lalu sebagai keteladanan (ibrah),
dan inspirasi bagi peserta didik dalam menghadapi kehidupan pada masa sekarang dan
masa yang akan datang.
2)
Belajar SKI adalah
mempelajari kejadian-kejadian di masa lalu untuk dapat diinterpretasikan dan
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
3)
Mengembangkan
keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan dan keterampilan
serta menerapkannya dalam berbagai situasi di madrasah dan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
4)
Mengembangkan
pencapaian kompetensi peserta didik tidak hanya pada pemahaman keagamaan saja,
namun diperluas sampai mampu menerapkan dalam kehidupan bersama di masyarakat
secara istikamah hingga menjadi teladan yang baik bagi orang lain melalui
proses keteladanan guru, pembudayaan, dan pemberdayaan lingkungan madrasah.
5)
Menempatkan madrasah
sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar bagi peserta
didik.
6)
Memberi waktu yang
cukup untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan
mengoptimalkan peran caturpusat pendidikan (madrasah, keluarga, masyarakat, dan
tempat ibadah).
7)
Mengembangkan capaian
pembelajaran berdasar pada prinsip akumulatif, reinforced (saling memperkuat)
dan enriched (memperkaya) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan.
8)
Mengembangkan
kurikulum SKI bukan hanya sebagai apa yang harus dipelajari peserta didik,
namun juga mengarusutamakan bagaimana nilai-nilai positif dari peristiwa dan
tokoh di masa lalu terinternalisasi dalam diri, menjadi warna, dan inspirasi
dalam cara berfikir, bersikap, dan bertindak oleh warga madrasah dalam praksis
pendidikan dan kehidupan sehari-hari.
4. Elemen-elemen Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Elemen Sejarah
Kebudayaan Islam terdiri dari lima elemen kunci beserta cakupan/ substansinya,
sebagai berikut:
4.1. Eleman:
Periode Rasulullah Saw
Deskripsi: Menguraikan sejarah
masa kenabian Rasulullah Saw. serta perjuangan dakwah di Mekah dan Madinah.
Pembelajaran tentang periode Rasulullah Saw. diharapkan dapat menekankan pada
kemampuan mengambil hikmah dari sejarah kenabian Rasulullah Saw. Kemudian
memahami berbagai peristiwa dan menyerap berbagai kebijaksanaan yang telah
dicontohkan oleh Rasulullah Saw. serta mampu meneladaninya dalam kehidupan
sehari-hari terkait fenomena sosial budaya, politik, ekonomi, IPTEK, dan seni
dalam rangka membangun peradaban di zamannya.
4.2. Eleman:
Periode Khulafaurasyidin
Deskripsi: Menguraikan sejarah
Islam dalam proses pemilihan para Khulafaurasyidin setelah wafatnya Rasulullah
Saw. yang pada periode ini disebut sebagai masa kepemimpinan terbaik yang
demokratis setelah kepemimpinan Rasulullah Saw., selain itu juga menguraikan catatan
sejarah Islam tentang strategi dakwah para Khulafaurasyidin yakni Abu Bakar
Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib dalam
meneruskan kepemimpinan Rasulullah Saw. yang memiliki strategi berbeda sesuai
dengan perkembangan kondisi sosial masyarakat waktu itu. Diharapkan peserta
didik dapat mengambil Ibrah dari pembelajaran masa kepemimpinan
Khulafaurasyidin ini, sehingga mampu untuk menjadi calon pemimpin yang handal
pada zamannya.
4.3. Eleman:
Periode Klasik/ Zaman Keemasan (pada Tahun 650 M)
Deskripsi: Menguraikan sejarah
Islam setelah masa Khulafaurasyidin, yakni masa lahirnya Daulah Umayyah di
Damaskus dan Andalusia serta perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan pada
masa Daulah Umayyah di Damaskus dan Andalusia, lahirnya Daulah Abbasiyah serta
perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa Daulah Abbasiyah.
Diharapkan peserta didik dapat mengambil ibrah dari perkembangan peradaban dan
ilmu pengetahuan pada masa periode klasik/zaman keemasan, sehingga mampu
meneladani semangat tokoh ilmuwan muslim dalam membangun peradaban Islam pada
zamannya.
4.4. Eleman:
Periode Pertengahan/ Zaman Kemunduran (pada 1250 M – 1800 M)
Deskripsi: Menguraikan sejarah
Islam setelah periode klasik yakni memahami proses lahirnya Daulah Ayyubiyah, Utsmani,
Mughal, dan Syafawi, serta memahami perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan
pada masa Daulah Ayyubiyah, Utsmani, Mughal, dan Syafawi. Diharapkan peserta
didik dapat mengambil ibrah dari lahirnya Daulah Utsmani, Mughal, dan Syafawi
serta perkembangan ilmu pengetahuan pada periode pertengahan tersebut. Aspek
ini akan menjadi keteladanan (ibrah) dan inspirasi generasi penerus bangsa
dalam menciptakan kehidupan yang harmonis dalam berbangsa dan bernegara.
4.5. Eleman:
Periode Modern/ Zaman Kebangkitan (1800 M – sekarang)
Deskripsi: Menguraikan sejarah
Islam pada periode modern di antaranya memahami peran umat Islam pada masa
penjajahan, kemerdekaan, dan pascakemerdekaan. Diharapkan peserta didik dapat
mengambil ibrah menjadi muslim yang berwawasan global dan adaptif terhadap
perkembangan zaman.
4.6. Eleman:
Periode Islam di Nusantara
Deskripsi: Menguraikan sejarah
masuk dan berkembangnya Islam di Nusantara, peran Wali Sanga dan pesantren
dalam dakwah Islam, kerajaan-kerajaan Islam, nilai-nilai kearifan lokal, serta
tokoh penyebar Islam di berbagai wilayah dan pendiri organisasi kemasyarakatan
Islam di Indonesia. Diharapkan peserta didik dapat mengambil ibrah menjadi
muslim moderat.
5. Capaian Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
5.1. Fase B
(Kelas III dan IV Madrasah Ibtidaiyah)
5.2. Fase C
(Kelas V dan VI Madrasah Ibtidaiyah)
5.3. Fase D
(Kelas VII, VIII, dan IX Madrasah Tsanawiyah)
5.4. Fase E
(Kelas X Madrasah Aliyah/Madrasah Aliyah Kejuruan)
Pada fase ini terdapat
tiga elemen. Elemen yang pertama periode Rasulullah Saw. di mana peserta didik
mampu memahami kebudayaan masyarakat Mekah dan Madinah sebelum Islam, substansi
dan strategi dakwah Rasulullah Saw. periode Mekah dan Madinah, peristiwa hijrah
yang dilakukan Rasulullah Saw. dan para sahabat, substansi Piagam Madinah (Misaq
al-Madinah), faktor-faktor keberhasilan Fathu Makkah sebagai inspirasi dalam menerapkan
perilaku mulia Rasulullah Saw. di kehidupan masa kini dan masa depan. Elemen
yang kedua periode Khulafaurasyidin di mana peserta didik mampu memahami proses
pemilihan Khulafaurasyidin, substansi dan strategi dakwah Khulafaurasyidin
sebagai inspirasi dalam menerapkan sikap saling menghargai dan menghormati
dalam perbedaan pendapat di kehidupan masa kini dan masa depan. Sedangkan pada
akhir fase E, pada elemen periode klasik/zaman keemasan (pada tahun 650 M),
peserta didik mampu memahami proses lahirnya Daulah Umayyah, perkembangan
peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa Daulah Umayyah di Damaskus dan Andalusia
sebagai inspirasi dalam menerapkan semangat jiwa pembelajar menghadapi
tantangan era digital. Peserta didik dapat memahami proses lahirnya Daulah
Abbasiyah, perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa Daulah
Abbasiyah serta meneladani semangat tokoh ilmuwan muslim dalam membangun peradaban
Islam.
5.4.1. Eleman:
Periode Rasulullah Saw
Capaian Pembelajaran: Memahami kebudayaan
masyarakat Mekah dan Madinah sebelum Islam, substansi dan strategi dakwah
Rasulullah Saw. periode Mekah dan Madinah, peristiwa hijrah yang dilakukan
Rasulullah Saw. dan para shahabat, substansi Piagam Madinah (Misaq al-Madinah),
dan faktor-faktor keberhasilan Fathu Makkah sebagai inspirasi dalam meneladani
perilaku mulia Rasulullah Saw. di kehidupan masa kini dan masa depan.
5.4.2. Eleman:
Periode Khulafaurasyidin
Capaian Pembelajaran: Memahami proses
pemilihan Khulafaurasyidin, substansi dan strategi dakwah Khulafaurasyidin
sebagai inspirasi dalam menerapkan asas musyawarah, sikap saling menghargai dan
menghormati dalam perbedaan pendapat di kehidupan masa kini dan masa depan.
5.4.3. Eleman:
Periode Klasik/ Zaman Keemasan (pada Tahun 650 M)
Capaian Pembelajaran: Memahami proses
lahirnya Daulah Umayyah dan Daulah Abbasiyah, perkembangan peradaban dan ilmu
pengetahuan pada masa Daulah Umayyah di Damaskus, Daulah Umayyah di Andalusia,
dan Daulah Abbasiyah sebagai inspirasi dalam menerapkan semangat jiwa
pembelajar untuk menghadapi tantangan era digital dan meneladani semangat tokoh
ilmuwan muslim dalam membangun peradaban Islam.
5.5. Fase F
(Kelas XI dan XII Madrasah Aliyah/Madrasah Aliyah Kejuruan)
Pada fase ini terdapat
tiga elemen yang terdiri dari periode pertengahan/zaman kemunduran. Pada elemen
pertama, peserta didik mampu memahami proses lahirnya Daulah Utsmani, Mughal,
dan Syafawi, serta perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan di tiga daulah
tersebut sebagai inspirasi dalam menciptakan kehidupan yang harmonis, toleran,
dan moderat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada elemen kedua, yaitu
periode modern/zaman kebangkitan, peserta didik dapat memahami peran umat Islam
pada masa penjajahan, kemerdekaan, dan pascakemerdekaan sebagai inspirasi untuk
menjadi muslim yang berwawasan global serta adaptif terhadap perkembangan zaman
di masa kini dan masa yang akan datang. Sedangkan pada elemen periode Islam di
Nusantara, peserta didik dapat memahami jalur dan proses awal masuknya Islam di
Nusantara, sejarah dan peranan kerajaan-kerajaan Islam terhadap perkembangan
Islam di Nusantara, serta peran Wali Sanga dalam mengembangkan dakwah Islam di
Nusantara sebagai inspirasi untuk menjadi muslim moderat pada zamannya.
5.5.1. Eleman:
Periode Pertengahan/ Zaman Kemunduran (pada 1250 M – 1800 M)
Capaian Pembelajaran: Memahami proses
lahirnya Daulah Utsmani, Mughal, dan Syafawi, perkembangan peradaban dan ilmu
pengetahuan pada masa Daulah Utsmani, Mughal, dan Syafawi sebagai inspirasi
dalam menciptakan kehidupan yang harmonis, toleran, dan moderat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
5.5.2. Eleman:
Periode Modern/ Zaman Kebangkitan (1800 M – sekarang)
Capaian Pembelajaran: Memahami peran umat
Islam pada masa penjajahan, kemerdekaan, dan pascakemerdekaan sebagai inspirasi
menjadi muslim yang berwawasan global serta adaptif dalam menghadapi masa kini
dan masa yang akan datang.
5.5.3. Eleman:
Periode Islam di Nusantara
Capaian Pembelajaran: Memahami jalur dan
proses awal masuknya Islam di Nusantara, sejarah dan peran kerajaan-kerajaan
Islam terhadap perkembangan Islam di Nusantara, dan peran Wali Sanga dalam
mengembangkan dakwah Islam di Nusantara sebagai inspirasi menjadi muslim
moderat pada zamannya.
6. Bahan Ajar SKI
6.1. SKI Kelas 10
Madrasah Aliyah
Semester 1
·
Bab 1: Peradaban
Bangsa Arab Sebelum Islam
·
Bab 2: Perkembangan
Dakwah Nabi Muhammad Saw Periode Mekkah
·
Bab 3: Peristiwa
Hijrah Yang Dilakukan Rasulullah Saw dan Para Sahabat
·
Bab 4: Kebudayaan
Masyarakat Madinah Sebelum Islam
·
Bab 5: Strategi
dakwah Rasulullah Saw periode Madinah
·
Bab 6: Piagam
Madinah (Mitsaq al-Madinah)
·
Bab 7: Penaklukan
Kota Makkah (Fathu Makkah)
Semester 2
·
Bab 8: Proses
Pemilihan Khulafaur Rasyidin
·
Bab 9: Substansi
dan Strategi Dakwah Khulafaur Rasyidin
·
Bab 10: Proses
Lahirnya Daulah Umayyah di Damaskus
·
Bab 11: Perkembangan
Peradaban dan Ilmu Pengetahuan pada Masa Daulah Umayyah
·
Bab 12: Sejarah
Lahirnya Daulah Umayyah di Andalusia
·
Bab 13: Perkembangan
Peradaban dan Ilmu Pengetahuan pada Masa Daulah Umayyah
6.2. SKI Kelas 11
Madrasah Aliyah
Semester 3
·
Bab 1: Proses Lahirnya Daulah Abbasiyah
·
Bab 2: Perkembangan Peradaban dan Ilmu Pengetahuan pada Masa Daulah Abbasiyah
·
Bab 3: Proses
Lahirnya Daulah Usmani
·
Bab 4: Perkembangan
Peradaban dan Ilmu Pengetahuan pada Masa Daulah Usmani
·
Bab 5: Proses
Lahirnya Daulah Mughal di India
·
Bab 6: Perkembangan
Peradaban dan Ilmu Pengetahuan pada Masa Daulah Mughal
·
Bab 7: Proses
Lahirnya Daulah Syafawi di Persia
·
Bab 8: Perkembangan
Peradaban dan Ilmu Pengetahuan pada Masa Daulah Syafawi
Semester 4
·
Bab 9: Masa Kejayaan dan Kemunduran Umat Islam
·
Bab 10: Gerakan Pembaruan dalam Islam
·
Bab 11: Nilai Posistif Pemikiran Para Pembaharu dalam Islam
·
Bab 12: Pengaruh Pembaruan Islam di Indonesia
·
Bab 13: Organisasi Islam sebagai Dampak Gerakan Pembaruan
6.3. SKI Kelas 12
Madrasah Aliyah
Semester 5
·
Bab 1: Sejarah
Masuknya Islam di Indonesia
·
Bab 2: Sejarah
Kerajaan Islam di Indonesia
·
Bab 3: Peran
Walisanga dalam Penyebaran Islam di Indonesia
·
Bab 4: Kerajaan
Islam di Indonesia
·
Bab 5: Peran
Umat Islam dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia
·
Bab 6: Peran
Umat Islam pada Masa Pasca Kemerdekaan
Semester 6
·
Bab 7: Perkembangan
Islam di Asia Tenggara
·
Bab 8: Perkembangan
Islam di Asia-Afrika
·
Bab 9: Perkembangan
Islam di Dunia Barat
Referensi
Keputusan Dirjen Pendis Nomor 3302
Tahun 2024 tentang Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab
Kurikulum Merdeka pada Madrasah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar