Kamis, 12 Desember 2024

Generasi Y (Millennials)

 Generasi Y (Millennials)

“Pengertian, Hal Positif, Kritik, dan Apa yang Sedang Dilakukan Generasi Y Saat Ini?”


1.           Pendahuluan

Generasi Y, yang juga dikenal sebagai Millennials, adalah kelompok generasi yang lahir antara awal tahun 1980-an hingga pertengahan 1990-an atau awal 2000-an, tergantung pada definisi spesifik yang digunakan oleh para peneliti.¹ Istilah "Generasi Y" pertama kali diperkenalkan oleh para sosiolog untuk menggambarkan generasi setelah Generasi X, menyoroti perbedaan signifikan dalam perilaku, nilai, dan pola pikir yang dimiliki kelompok ini.² Generasi ini tumbuh di tengah perkembangan pesat teknologi informasi, globalisasi, dan perubahan sosial yang memengaruhi cara mereka memandang dunia.³

Sebagai generasi pertama yang tumbuh bersama internet dan teknologi digital, Generasi Y menunjukkan karakteristik unik yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya. Mereka dikenal sebagai generasi yang sangat terhubung melalui media sosial, memiliki pola pikir global, dan cenderung lebih terbuka terhadap perbedaan budaya, ras, dan gender.⁴ Selain itu, perubahan dalam pola pendidikan dan ekonomi global, seperti meningkatnya akses pendidikan tinggi dan pergeseran dari pekerjaan manual ke pekerjaan berbasis pengetahuan, juga membentuk cara mereka berinteraksi dengan dunia.⁵

Namun, di balik kelebihan tersebut, Generasi Y juga menghadapi berbagai tantangan. Mereka sering digambarkan sebagai generasi yang terlalu bergantung pada teknologi, cenderung tidak sabar, dan memiliki tingkat stres yang tinggi akibat tekanan untuk mencapai kesuksesan dalam karier dan kehidupan pribadi.⁶ Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai pengertian Generasi Y, potensi positif yang dimiliki, kritik terhadap kelemahan mereka, serta apa yang sedang mereka lakukan dalam berbagai aspek kehidupan saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang Generasi Y, sehingga pembaca dapat melihat peran mereka dalam membentuk dunia masa depan secara lebih bijaksana.


Catatan Kaki

[1]              Strauss, William, dan Neil Howe. Generations: The History of America’s Future, 1584 to 2069. New York: Harper Perennial, 1991.

[2]              Tapscott, Don. Growing Up Digital: The Rise of the Net Generation. New York: McGraw-Hill, 1998.

[3]              Pew Research Center. "Defining Generations: Where Millennials End and Generation Z Begins." Washington, D.C.: Pew Research, 2019.

[4]              Howe, Neil, dan William Strauss. Millennials Rising: The Next Great Generation. New York: Vintage, 2000.

[5]              Twenge, Jean M. Generation Me: Why Today’s Young Americans Are More Confident, Assertive, Entitled—and More Miserable Than Ever Before. New York: Atria Books, 2006.

[6]              Kohn, Melvin L., dan Carmi Schooler. Work and Personality: An Inquiry into the Impact of Social Stratification. Norwood: Ablex, 1983.


2.           Pengertian Generasi Y

Generasi Y, yang juga dikenal dengan sebutan Millennials, merupakan kelompok generasi yang lahir setelah Generasi X dan sebelum Generasi Z. Definisi yang umum digunakan menyebutkan bahwa Generasi Y mencakup individu yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996, meskipun beberapa peneliti memperluas rentang ini hingga awal 2000-an.¹ Istilah "Millennials" pertama kali dipopulerkan oleh William Strauss dan Neil Howe dalam buku mereka Millennials Rising: The Next Great Generation, untuk menggambarkan generasi yang tumbuh besar pada pergantian milenium kedua.²

2.1.       Karakteristik Umum Generasi Y

Generasi Y memiliki karakteristik yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi digital dan globalisasi.³ Mereka adalah generasi pertama yang mengalami masa kecil atau remaja dengan kehadiran internet, telepon seluler, dan media sosial sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari.⁴ Generasi ini juga ditandai dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya, dengan banyak di antara mereka mengenyam pendidikan tinggi dan memiliki akses luas terhadap informasi.⁵

Dalam hal perilaku, Generasi Y dikenal sebagai generasi yang adaptif, kolaboratif, dan inovatif. Mereka sering menunjukkan pola pikir yang lebih terbuka terhadap perbedaan budaya, gender, dan agama, mencerminkan nilai-nilai keberagaman yang berkembang dalam masyarakat modern.⁶ Selain itu, Generasi Y juga memiliki aspirasi tinggi dalam mencapai keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi, menunjukkan pergeseran nilai dibandingkan generasi sebelumnya yang lebih fokus pada stabilitas ekonomi.⁷

2.2.       Pengaruh Lingkungan terhadap Generasi Y

Generasi Y tumbuh besar dalam periode transformasi sosial dan ekonomi yang signifikan, seperti:

1)                  Kemajuan Teknologi:

Era internet dan media sosial menciptakan cara baru dalam berkomunikasi, bekerja, dan belajar.⁸

2)                  Globalisasi:

Eksposur terhadap budaya global menjadikan mereka lebih inklusif dalam pola pikir.⁹

3)                  Kondisi Ekonomi:

Banyak Millennials yang memasuki dunia kerja selama atau setelah krisis ekonomi global 2008, yang memengaruhi pandangan mereka terhadap pekerjaan dan stabilitas finansial.¹⁰

Pemahaman tentang pengertian Generasi Y tidak hanya penting untuk mengenal karakteristik mereka, tetapi juga untuk memahami dampak signifikan yang mereka miliki dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di bidang sosial, budaya, ekonomi, dan politik.


Catatan Kaki

[1]              Strauss, William, dan Neil Howe. Millennials Rising: The Next Great Generation. New York: Vintage Books, 2000.

[2]              Pew Research Center. "Defining Generations: Where Millennials End and Generation Z Begins." Washington, D.C.: Pew Research, 2019.

[3]              Twenge, Jean M. Generation Me: Why Today’s Young Americans Are More Confident, Assertive, Entitled—and More Miserable Than Ever Before. New York: Atria Books, 2006.

[4]              Tapscott, Don. Growing Up Digital: The Rise of the Net Generation. New York: McGraw-Hill, 1998.

[5]              Espinoza, Chip, Mick Ukleja, dan Craig Rusch. Managing the Millennials: Discover the Core Competencies for Managing Today’s Workforce. Hoboken: Wiley, 2010.

[6]              Howe, Neil, dan William Strauss. Generations: The History of America's Future, 1584 to 2069. New York: Harper Perennial, 1991.

[7]              Dorsey, Jason Ryan. Y-Size Your Business: How Gen Y Employees Can Save You Money and Grow Your Business. Hoboken: Wiley, 2010.

[8]              Tapscott, Don. The Digital Economy: Promise and Peril in the Age of Networked Intelligence. New York: McGraw-Hill, 1995.

[9]              Gansky, Lisa. The Mesh: Why the Future of Business Is Sharing. New York: Penguin, 2010.

[10]          Kalleberg, Arne L. Good Jobs, Bad Jobs: The Rise of Polarized and Precarious Employment Systems in the United States, 1970s to 2000s. New York: Russell Sage Foundation, 2011.


3.           Hal-Hal Positif Terkait Generasi Y

Generasi Y (Millennials) sering dianggap sebagai generasi yang membawa perubahan signifikan di berbagai bidang kehidupan. Sebagai kelompok yang tumbuh bersama perkembangan teknologi dan globalisasi, mereka memiliki berbagai kelebihan yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya. Berikut ini adalah beberapa hal positif terkait Generasi Y yang telah diidentifikasi oleh berbagai penelitian:

3.1.       Kemampuan Teknologi yang Tinggi

Generasi Y adalah generasi pertama yang tumbuh di tengah era digital. Mereka sangat terbiasa dengan perangkat teknologi seperti komputer, internet, dan smartphone.¹ Kemampuan ini menjadikan mereka cepat beradaptasi dengan teknologi baru, sehingga mereka sering memimpin dalam inovasi teknologi, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari.² Dalam dunia kerja, keahlian teknologi mereka meningkatkan efisiensi dan memungkinkan organisasi untuk menerapkan solusi berbasis teknologi dengan lebih cepat.³

3.2.       Inovasi dan Kreativitas

Generasi Y dikenal memiliki tingkat kreativitas yang tinggi.⁴ Mereka sering kali menemukan cara baru untuk memecahkan masalah dan menciptakan peluang di berbagai bidang seperti teknologi, seni, dan bisnis.⁵ Banyak di antara mereka yang terjun ke dunia startup dan ekonomi kreatif, menciptakan produk dan layanan inovatif yang mengubah cara hidup manusia.⁶ Kemampuan ini juga didukung oleh akses mereka ke pendidikan dan sumber daya digital yang melimpah.⁷

3.3.       Kesadaran Sosial yang Tinggi

Generasi Y memiliki kepedulian tinggi terhadap isu-isu global seperti perubahan iklim, keadilan sosial, kesetaraan gender, dan hak asasi manusia.⁸ Mereka lebih cenderung mendukung gerakan sosial dan terlibat dalam kegiatan amal dibandingkan generasi sebelumnya.⁹ Dalam survei yang dilakukan oleh Deloitte pada tahun 2020, mayoritas Millennials menyatakan bahwa mereka merasa bertanggung jawab untuk berkontribusi pada komunitas dan lingkungan.¹⁰

3.4.       Fokus pada Kolaborasi

Generasi Y lebih kolaboratif dibandingkan generasi sebelumnya.¹¹ Mereka cenderung bekerja secara tim, berbagi ide, dan menciptakan solusi bersama.¹² Pola pikir kolaboratif ini sering kali tercermin dalam cara mereka membangun jaringan sosial dan profesional, baik melalui media sosial maupun komunitas lokal.¹³

3.5.       Fleksibilitas dan Adaptasi

Generasi Y menunjukkan fleksibilitas tinggi dalam menghadapi perubahan. Mereka mampu menyesuaikan diri dengan dinamika dunia kerja yang terus berubah, seperti transisi dari pekerjaan tradisional ke pekerjaan berbasis teknologi atau remote work.¹⁴ Generasi ini juga dikenal mampu menjalani berbagai peran secara bersamaan, seperti menjadi pekerja, pelajar, dan entrepreneur.¹⁵

3.6.       Nilai Keseimbangan Hidup

Berbeda dengan generasi sebelumnya yang sering memprioritaskan pekerjaan di atas segalanya, Generasi Y sangat menghargai keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi.¹⁶ Mereka mencari pekerjaan yang memungkinkan mereka memiliki waktu untuk keluarga, hobi, dan aktivitas sosial.¹⁷ Pendekatan ini menciptakan pola kerja yang lebih manusiawi dan berkelanjutan.


Catatan Kaki

[1]              Tapscott, Don. Growing Up Digital: The Rise of the Net Generation. New York: McGraw-Hill, 1998.

[2]              Espinoza, Chip, Mick Ukleja, dan Craig Rusch. Managing the Millennials: Discover the Core Competencies for Managing Today’s Workforce. Hoboken: Wiley, 2010.

[3]              Gansky, Lisa. The Mesh: Why the Future of Business Is Sharing. New York: Penguin, 2010.

[4]              Florida, Richard. The Rise of the Creative Class. New York: Basic Books, 2002.

[5]              Twenge, Jean M. Generation Me: Why Today’s Young Americans Are More Confident, Assertive, Entitled—and More Miserable Than Ever Before. New York: Atria Books, 2006.

[6]              Dorsey, Jason Ryan. Y-Size Your Business: How Gen Y Employees Can Save You Money and Grow Your Business. Hoboken: Wiley, 2010.

[7]              Howe, Neil, dan William Strauss. Millennials Rising: The Next Great Generation. New York: Vintage, 2000.

[8]              Pew Research Center. "Millennials and Social Issues: A Generation Driven by Values." Washington, D.C.: Pew Research, 2019.

[9]              Deloitte. Global Millennial Survey 2020. London: Deloitte Insights, 2020.

[10]          Tapscott, Don. The Digital Economy: Promise and Peril in the Age of Networked Intelligence. New York: McGraw-Hill, 1995.

[11]          Kohn, Melvin L., dan Carmi Schooler. Work and Personality: An Inquiry into the Impact of Social Stratification. Norwood: Ablex, 1983.

[12]          Twenge, Jean M. iGen: Why Today’s Super-Connected Kids Are Growing Up Less Rebellious, More Tolerant, Less Happy—and Completely Unprepared for Adulthood. New York: Atria Books, 2017.

[13]          Gansky, Lisa. The Mesh: Why the Future of Business Is Sharing. New York: Penguin, 2010.

[14]          Florida, Richard. The New Urban Crisis. New York: Basic Books, 2017.

[15]          Espinoza, Chip, Mick Ukleja, dan Craig Rusch. Managing the Millennials: Discover the Core Competencies for Managing Today’s Workforce. Hoboken: Wiley, 2010.

[16]          Dorsey, Jason Ryan. Y-Size Your Business: How Gen Y Employees Can Save You Money and Grow Your Business. Hoboken: Wiley, 2010.

[17]          Deloitte. Global Millennial Survey 2020. London: Deloitte Insights, 2020.


4.           Kritik terhadap Hal-Hal Negatif Generasi Y

Generasi Y (Millennials) sering kali dipuji atas inovasi, kreativitas, dan kontribusi mereka terhadap perkembangan teknologi dan masyarakat modern. Namun, generasi ini juga tidak lepas dari kritik terhadap kelemahan yang mereka miliki. Kritik tersebut biasanya muncul dari perbedaan nilai dan pandangan antar generasi, terutama dalam aspek budaya kerja, hubungan interpersonal, dan gaya hidup. Berikut adalah beberapa kritik utama terhadap hal-hal negatif Generasi Y berdasarkan penelitian dan literatur kredibel.

4.1.       Ketergantungan pada Teknologi

Salah satu kritik utama terhadap Generasi Y adalah tingginya ketergantungan mereka pada teknologi. Generasi ini tumbuh besar dengan internet, media sosial, dan perangkat pintar, yang sering kali membuat mereka menghabiskan waktu berlebihan di dunia digital.¹ Ketergantungan ini dianggap dapat melemahkan kemampuan mereka untuk membangun hubungan interpersonal yang mendalam dan menghadapi tantangan dunia nyata tanpa bantuan teknologi.² Selain itu, penggunaan teknologi secara berlebihan juga dikaitkan dengan penurunan produktivitas dan meningkatnya tingkat kecemasan.³

4.2.       Kurangnya Kesabaran

Budaya instan yang didorong oleh teknologi, seperti akses cepat ke informasi melalui internet dan layanan on-demand, telah memengaruhi Generasi Y menjadi generasi yang kurang sabar.⁴ Mereka sering menginginkan hasil yang cepat dalam pekerjaan, karier, dan hubungan, tanpa melalui proses panjang yang diperlukan.⁵ Dalam dunia kerja, hal ini terkadang memunculkan persepsi bahwa mereka kurang menghargai hierarki dan kurang toleran terhadap sistem tradisional.⁶

4.3.       Individualisme yang Berlebihan

Generasi Y sering diasosiasikan dengan individualisme yang tinggi.⁷ Fokus besar pada pengembangan diri dan pencapaian pribadi terkadang membuat mereka terlihat kurang peduli terhadap komunitas atau lingkungan sekitar.⁸ Individualisme ini juga tercermin dalam preferensi mereka untuk bekerja secara fleksibel atau sendiri, yang dapat mengurangi rasa solidaritas dalam tim kerja.⁹ Beberapa kritikus menyebut ini sebagai salah satu alasan rendahnya loyalitas mereka terhadap organisasi.¹⁰

4.4.       Tingkat Stres dan Kesehatan Mental yang Tinggi

Generasi Y sering digambarkan sebagai generasi yang memiliki tingkat stres lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya.¹¹ Tekanan untuk memenuhi ekspektasi sosial dan ekonomi—seperti memiliki karier yang sukses, kehidupan yang ideal, dan gaya hidup yang “Instagrammable”—sering kali menjadi beban yang berat.¹² Hal ini diperparah oleh ketidakstabilan ekonomi yang mereka alami, terutama akibat dampak krisis ekonomi global pada tahun 2008.¹³ Studi menunjukkan bahwa generasi ini lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.¹⁴

4.5.       Kecenderungan untuk Menghindari Komitmen

Generasi Y sering dikritik karena cenderung menghindari komitmen jangka panjang, baik dalam pekerjaan maupun hubungan pribadi.¹⁵ Dalam dunia kerja, mereka sering berpindah-pindah pekerjaan untuk mencari pengalaman atau peluang yang lebih baik, yang terkadang dianggap sebagai kurangnya loyalitas.¹⁶ Dalam hubungan pribadi, mereka cenderung menunda pernikahan atau memiliki anak, yang memengaruhi dinamika sosial secara keseluruhan.¹⁷

4.6.       Pola Konsumtif dan Hedonisme

Generasi Y sering dianggap lebih konsumtif dibandingkan generasi sebelumnya.¹⁸ Kebiasaan ini didorong oleh budaya belanja online, kemudahan akses ke produk dan jasa, serta pengaruh media sosial yang mempromosikan gaya hidup hedonistik.¹⁹ Kritik ini sering dikaitkan dengan pandangan bahwa mereka lebih memprioritaskan pengalaman jangka pendek daripada perencanaan keuangan jangka panjang.²⁰


Catatan Kaki

[1]              Twenge, Jean M. Generation Me: Why Today’s Young Americans Are More Confident, Assertive, Entitled—and More Miserable Than Ever Before. New York: Atria Books, 2006.

[2]              Carr, Nicholas. The Shallows: What the Internet Is Doing to Our Brains. New York: W.W. Norton & Company, 2010.

[3]              Pew Research Center. "Millennials: A Portrait of Generation Next." Washington, D.C.: Pew Research, 2010.

[4]              Tapscott, Don. Growing Up Digital: The Rise of the Net Generation. New York: McGraw-Hill, 1998.

[5]              Twenge, Jean M. iGen: Why Today’s Super-Connected Kids Are Growing Up Less Rebellious, More Tolerant, Less Happy—and Completely Unprepared for Adulthood. New York: Atria Books, 2017.

[6]              Espinoza, Chip, Mick Ukleja, dan Craig Rusch. Managing the Millennials: Discover the Core Competencies for Managing Today’s Workforce. Hoboken: Wiley, 2010.

[7]              Howe, Neil, dan William Strauss. Millennials Rising: The Next Great Generation. New York: Vintage, 2000.

[8]              Twenge, Jean M. The Narcissism Epidemic: Living in the Age of Entitlement. New York: Atria Books, 2009.

[9]              Florida, Richard. The New Urban Crisis. New York: Basic Books, 2017.

[10]          Kalleberg, Arne L. Good Jobs, Bad Jobs: The Rise of Polarized and Precarious Employment Systems in the United States, 1970s to 2000s. New York: Russell Sage Foundation, 2011.

[11]          Deloitte. Global Millennial Survey 2020. London: Deloitte Insights, 2020.

[12]          Gansky, Lisa. The Mesh: Why the Future of Business Is Sharing. New York: Penguin, 2010.

[13]          Twenge, Jean M. Generation Me: Why Today’s Young Americans Are More Confident, Assertive, Entitled—and More Miserable Than Ever Before. New York: Atria Books, 2006.

[14]          American Psychological Association. "Stress in America: Millennials and Stress." Washington, D.C.: APA, 2013.

[15]          Pew Research Center. "Millennials: Confident. Connected. Open to Change." Washington, D.C.: Pew Research, 2010.

[16]          Espinoza, Chip, Mick Ukleja, dan Craig Rusch. Managing the Millennials: Discover the Core Competencies for Managing Today’s Workforce. Hoboken: Wiley, 2010.

[17]          Twenge, Jean M. iGen: Why Today’s Super-Connected Kids Are Growing Up Less Rebellious, More Tolerant, Less Happy—and Completely Unprepared for Adulthood. New York: Atria Books, 2017.

[18]          Florida, Richard. The Rise of the Creative Class. New York: Basic Books, 2002.

[19]          Gansky, Lisa. The Mesh: Why the Future of Business Is Sharing. New York: Penguin, 2010.

[20]          Deloitte. Global Millennial Survey 2020. London: Deloitte Insights, 2020.


5.           Apa yang Sedang Dilakukan Generasi Y Saat Ini?

Generasi Y (Millennials) berada di usia produktif, yang sebagian besar dari mereka kini telah memasuki dunia kerja, menjadi pemimpin, atau menjalani peran penting dalam keluarga dan masyarakat. Berbagai hal yang mereka lakukan saat ini mencerminkan karakteristik generasi ini yang adaptif, inovatif, dan memiliki kesadaran sosial yang tinggi. Berikut adalah beberapa aktivitas utama yang sedang dilakukan Generasi Y di berbagai aspek kehidupan:

5.1.       Dominasi di Dunia Kerja

Generasi Y saat ini merupakan kelompok terbesar dalam angkatan kerja global.¹ Mereka memainkan peran penting di berbagai sektor, mulai dari teknologi hingga layanan publik.² Karakteristik adaptif mereka membuat Generasi Y mampu mengelola dinamika pekerjaan modern, seperti penerapan teknologi digital, kerja jarak jauh, dan transformasi digital dalam organisasi.³ Selain itu, mereka dikenal menuntut budaya kerja yang inklusif, fleksibel, dan mendukung keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.⁴

Namun, mereka juga sering menjadi pendorong perubahan di tempat kerja, seperti penghapusan hierarki tradisional dan penerapan kebijakan yang lebih ramah lingkungan.⁵ Banyak Millennials juga memprioritaskan pekerjaan yang memiliki makna sosial, seperti bekerja di perusahaan yang memiliki nilai-nilai keberlanjutan atau lembaga non-profit.⁶

5.2.       Berperan dalam Inovasi dan Startup

Generasi Y menjadi motor utama dalam dunia startup dan ekonomi kreatif.⁷ Mereka dikenal karena keberanian mengambil risiko dan kemampuan membaca peluang di era digital.⁸ Banyak dari mereka yang mendirikan perusahaan rintisan (startups) yang berfokus pada solusi teknologi, e-commerce, atau layanan berbasis aplikasi.⁹ Contohnya adalah pendirian platform seperti Airbnb dan Uber, yang tidak hanya mengubah cara orang bepergian, tetapi juga menciptakan model bisnis baru dalam ekonomi berbagi.¹⁰

Inovasi yang dilakukan oleh Generasi Y sering kali mencerminkan kepekaan mereka terhadap masalah sosial dan lingkungan, seperti pengembangan aplikasi untuk donasi amal, teknologi ramah lingkungan, atau platform pendidikan daring.¹¹

5.3.       Pengaruh dalam Media dan Budaya Populer

Generasi Y memanfaatkan media sosial sebagai alat utama untuk mengekspresikan diri, membangun merek pribadi (personal branding), dan memengaruhi opini publik.¹² Sebagai pengguna utama platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube, mereka berkontribusi besar terhadap budaya influencer dan penciptaan konten digital.¹³ Banyak Millennials yang sukses menjadi influencer atau pembuat konten yang memengaruhi gaya hidup, kebiasaan konsumsi, dan pandangan masyarakat terhadap isu-isu tertentu.¹⁴

Selain itu, mereka juga mengubah cara orang mengonsumsi media, dengan pergeseran dari televisi tradisional ke layanan streaming seperti Netflix dan Spotify.¹⁵ Hal ini menciptakan pasar baru dalam industri hiburan dan memengaruhi produksi konten global.¹⁶

5.4.       Aktivisme Sosial dan Kepedulian Lingkungan

Generasi Y dikenal sebagai generasi yang sangat peduli terhadap isu-isu global seperti perubahan iklim, keadilan sosial, dan hak asasi manusia.¹⁷ Mereka secara aktif terlibat dalam gerakan sosial, baik melalui demonstrasi langsung maupun kampanye digital di media sosial.¹⁸ Misalnya, kampanye seperti #BlackLivesMatter atau gerakan perubahan iklim yang dipimpin oleh tokoh muda seperti Greta Thunberg mendapat dukungan besar dari Millennials.¹⁹

Banyak dari mereka juga memilih gaya hidup yang lebih berkelanjutan, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mendukung produk ramah lingkungan, atau menjadi vegetarian/vegan.²⁰ Aktivisme ini tidak hanya dilakukan secara individual, tetapi juga tercermin dalam keputusan mereka untuk bekerja di organisasi yang sejalan dengan nilai-nilai mereka.²¹

5.5.       Perubahan dalam Pola Hidup dan Kehidupan Keluarga

Generasi Y menunjukkan pola hidup yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka cenderung menunda pernikahan dan memiliki anak, memilih untuk fokus pada karier atau mengejar pengalaman hidup terlebih dahulu.²² Namun, ketika mereka memutuskan untuk memulai keluarga, Generasi Y mengadopsi pendekatan yang lebih modern dan inklusif dalam pola asuh anak.²³

Selain itu, mereka juga memperjuangkan fleksibilitas dalam kehidupan sehari-hari, seperti bekerja dari rumah atau menjadi digital nomad.²⁴ Pilihan ini mencerminkan keinginan mereka untuk menikmati kehidupan yang lebih bermakna dan seimbang.²⁵


Catatan Kaki

[1]              Deloitte. Global Millennial Survey 2020. London: Deloitte Insights, 2020.

[2]              Pew Research Center. "Millennials: Confident. Connected. Open to Change." Washington, D.C.: Pew Research, 2010.

[3]              Tapscott, Don. The Digital Economy: Promise and Peril in the Age of Networked Intelligence. New York: McGraw-Hill, 1995.

[4]              Espinoza, Chip, Mick Ukleja, dan Craig Rusch. Managing the Millennials: Discover the Core Competencies for Managing Today’s Workforce. Hoboken: Wiley, 2010.

[5]              Florida, Richard. The Rise of the Creative Class. New York: Basic Books, 2002.

[6]              Twenge, Jean M. Generation Me: Why Today’s Young Americans Are More Confident, Assertive, Entitled—and More Miserable Than Ever Before. New York: Atria Books, 2006.

[7]              Gansky, Lisa. The Mesh: Why the Future of Business Is Sharing. New York: Penguin, 2010.

[8]              Howe, Neil, dan William Strauss. Millennials Rising: The Next Great Generation. New York: Vintage, 2000.

[9]              Florida, Richard. The New Urban Crisis. New York: Basic Books, 2017.

[10]          Tapscott, Don. Growing Up Digital: The Rise of the Net Generation. New York: McGraw-Hill, 1998.

[11]          Dorsey, Jason Ryan. Y-Size Your Business: How Gen Y Employees Can Save You Money and Grow Your Business. Hoboken: Wiley, 2010.

[12]          Twenge, Jean M. iGen: Why Today’s Super-Connected Kids Are Growing Up Less Rebellious, More Tolerant, Less Happy—and Completely Unprepared for Adulthood. New York: Atria Books, 2017.

[13]          Pew Research Center. "Millennials and Social Issues: A Generation Driven by Values." Washington, D.C.: Pew Research, 2019.

[14]          Deloitte. Global Millennial Survey 2020. London: Deloitte Insights, 2020.

[15]          Tapscott, Don. The Digital Economy: Promise and Peril in the Age of Networked Intelligence. New York: McGraw-Hill, 1995.

[16]          Twenge, Jean M. Generation Me: Why Today’s Young Americans Are More Confident, Assertive, Entitled—and More Miserable Than Ever Before. New York: Atria Books, 2006.

[17]          American Psychological Association. "Stress in America: Millennials and Stress." Washington, D.C.: APA, 2013.

[18]          Kalleberg, Arne L. Good Jobs, Bad Jobs: The Rise of Polarized and Precarious Employment Systems in the United States, 1970s to 2000s. New York: Russell Sage Foundation, 2011.

[19]          Florida, Richard. The New Urban Crisis. New York: Basic Books, 2017.

[20]          Gansky, Lisa. The Mesh: Why the Future of Business Is Sharing. New York: Penguin, 2010.

[21]          Deloitte. Global Millennial Survey 2020. London: Deloitte Insights, 2020.

[22]          Twenge, Jean M. iGen: Why Today’s Super-Connected Kids Are Growing Up Less Rebellious, More Tolerant, Less Happy—and Completely Unprepared for Adulthood. New York: Atria Books, 2017.

[23]          Pew Research Center. "Millennials: Confident. Connected. Open to Change." Washington, D.C.: Pew Research, 2010.

[24]          Gansky, Lisa. The Mesh: Why the Future of Business Is Sharing. New York: Penguin, 2010.

[25]          Deloitte. Global Millennial Survey 2020. London: Deloitte Insights, 2020.


6.           Penutup

Generasi Y (Millennials) adalah kelompok generasi yang memainkan peran penting dalam perubahan sosial, ekonomi, dan budaya global saat ini. Sebagai generasi yang tumbuh di tengah kemajuan teknologi, globalisasi, dan transformasi sosial, mereka membawa banyak kelebihan yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya. Karakteristik seperti kemampuan adaptasi terhadap teknologi, kreativitas, inovasi, dan kesadaran sosial yang tinggi menjadikan Generasi Y sebagai kekuatan pendorong perubahan dalam berbagai bidang kehidupan.¹

Namun, seperti generasi lainnya, Generasi Y juga menghadapi kritik terhadap sejumlah kelemahan yang dimiliki. Ketergantungan pada teknologi, kecenderungan untuk menghindari komitmen, dan pola konsumsi yang sering kali dianggap kurang bijaksana adalah tantangan yang perlu mereka atasi untuk menciptakan keseimbangan dalam kehidupan pribadi dan profesional.² Tantangan ini semakin diperparah dengan tekanan ekonomi dan sosial yang mereka alami, seperti sulitnya mencapai stabilitas finansial di tengah meningkatnya biaya hidup dan ketidakpastian ekonomi global.³

Saat ini, Generasi Y tengah berada di puncak usia produktif, dan aktivitas mereka memiliki dampak besar pada dunia kerja, ekonomi kreatif, budaya digital, serta gerakan sosial.⁴ Kehadiran mereka sebagai inovator dalam startup, pemimpin di organisasi, dan aktivis dalam berbagai isu global menunjukkan potensi mereka untuk terus berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan.⁵

Dalam menghadapi masa depan, Generasi Y diharapkan dapat memanfaatkan kelebihan mereka untuk mengatasi kelemahan yang ada dan menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Dukungan dari pemerintah, institusi pendidikan, dan komunitas global diperlukan untuk membantu generasi ini mengoptimalkan potensi mereka.⁶ Generasi Y tidak hanya membawa harapan sebagai agen perubahan, tetapi juga sebagai generasi yang dapat menciptakan jembatan bagi generasi mendatang untuk mewujudkan dunia yang lebih baik.

Sebagai penutup, memahami Generasi Y bukan hanya tentang mengenal mereka sebagai individu, tetapi juga sebagai komponen penting dalam lanskap sosial yang terus berubah. Dengan pendekatan yang tepat, Generasi Y dapat menjadi pelopor perubahan positif yang membawa dampak jangka panjang bagi masyarakat global.


Catatan Kaki

[1]              Tapscott, Don. Growing Up Digital: The Rise of the Net Generation. New York: McGraw-Hill, 1998.

[2]              Twenge, Jean M. Generation Me: Why Today’s Young Americans Are More Confident, Assertive, Entitled—and More Miserable Than Ever Before. New York: Atria Books, 2006.

[3]              Deloitte. Global Millennial Survey 2020. London: Deloitte Insights, 2020.

[4]              Pew Research Center. "Millennials: Confident. Connected. Open to Change." Washington, D.C.: Pew Research, 2010.

[5]              Gansky, Lisa. The Mesh: Why the Future of Business Is Sharing. New York: Penguin, 2010.

[6]              Florida, Richard. The New Urban Crisis. New York: Basic Books, 2017.


Daftar Pustaka

Carr, Nicholas. The Shallows: What the Internet Is Doing to Our Brains. New York: W.W. Norton & Company, 2010.

Deloitte. Global Millennial Survey 2020. London: Deloitte Insights, 2020.

Dorsey, Jason Ryan. Y-Size Your Business: How Gen Y Employees Can Save You Money and Grow Your Business. Hoboken: Wiley, 2010.

Espinoza, Chip, Mick Ukleja, dan Craig Rusch. Managing the Millennials: Discover the Core Competencies for Managing Today’s Workforce. Hoboken: Wiley, 2010.

Florida, Richard. The New Urban Crisis. New York: Basic Books, 2017.

Florida, Richard. The Rise of the Creative Class. New York: Basic Books, 2002.

Gansky, Lisa. The Mesh: Why the Future of Business Is Sharing. New York: Penguin, 2010.

Howe, Neil, dan William Strauss. Generations: The History of America's Future, 1584 to 2069. New York: Harper Perennial, 1991.

Howe, Neil, dan William Strauss. Millennials Rising: The Next Great Generation. New York: Vintage, 2000.

Kalleberg, Arne L. Good Jobs, Bad Jobs: The Rise of Polarized and Precarious Employment Systems in the United States, 1970s to 2000s. New York: Russell Sage Foundation, 2011.

Pew Research Center. Millennials: Confident. Connected. Open to Change. Washington, D.C.: Pew Research, 2010.

Tapscott, Don. Growing Up Digital: The Rise of the Net Generation. New York: McGraw-Hill, 1998.

Tapscott, Don. The Digital Economy: Promise and Peril in the Age of Networked Intelligence. New York: McGraw-Hill, 1995.

Twenge, Jean M. Generation Me: Why Today’s Young Americans Are More Confident, Assertive, Entitled—and More Miserable Than Ever Before. New York: Atria Books, 2006.

Twenge, Jean M. iGen: Why Today’s Super-Connected Kids Are Growing Up Less Rebellious, More Tolerant, Less Happy—and Completely Unprepared for Adulthood. New York: Atria Books, 2017.

Twenge, Jean M., dan Keith Campbell. The Narcissism Epidemic: Living in the Age of Entitlement. New York: Atria Books, 2009.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar